
Filmora vs Premiere Pro: Video Editor Pilihan Pemula?
Kalau ngomongin software editing video, dua nama besar yang sering muncul adalah Wondershare Filmora vs Adobe Premiere Pro. Keduanya punya basis user dan community yang cukup loyal, tapi jelas target pasarnya berbeda. Premiere sudah lama dikenal sebagai standar industri professional, sementara Filmora hadir sebagai opsi ringan dan ramah untuk pemula.
Nah, pertanyaan besarnya: Mana sih yang lebih cocok buat kalian yang baru mau mulai belajar editing video? Filmora? Atau Premirere Pro? Yuk kita bahas bareng-bareng di artikel ini.
1. Tampilan (User Interface)

Salah satu hal pertama yang bikin pemula cepat betah atau malah kabur adalah tampilan software.
✅ Buat yang baru belajar, Filmora lebih ramah pengguna secara Visual.
- Filmora: Desain simpel, tombol penting seperti crop, rotate, atau speed control langsung kelihatan.
- Premiere Pro: Lebih kompleks, panel banyak, warnanya cenderung abu-abu gelap.
2. Workspace & Manajemen Media
Sebelum mulai mengedit, hal pertama yang terlihat adalah workspace dan cara mengatur media. Tampilan ini sangat memengaruhi kenyamanan saat bekerja.
- Filmora: Workspace lebih sedikit → bagus untuk pemula, media panel berbentuk list sederhana.
- Premiere Pro: Workspace bisa diatur suka-suka, panel media mendukung list maupun icon view.
3. Timeline Editing

Kedua software punya timeline dengan audio & video terpisah, fitur untuk drag-and-drop media ke timeline juga sama-sama berfungsi dengan baik. Namun bedanya:
- Premiere Pro: Ada adjustment layer, jadi efek bisa diterapkan ke banyak klip sekaligus.
- Filmora: Belum punya fitur adjustment layer, efek harus ditempel satu per satu.
4. Playback & Preview

Kemampuan menurunkan kualitas playback ini berguna untuk memperlancar proses editing, terutama saat media asli beresolusi tinggi dan berdurasi cukup panjang.
- Filmora: Playback bisa diturunkan sampai 1/4 kualitas.
- Premiere Pro: Lebih fleksibel, bisa sampai 1/16.
5. Performa & Kebutuhan Hardware
Performa software sangat dipengaruhi oleh spesifikasi hardware, sehingga kebutuhan sistem tiap aplikasi bisa berbeda tergantung versi dan fungsinya.
✅ Kalau PC/laptop low end, Filmora pilihan paling realistis.
- Filmora: Ringan, cukup RAM 8 GB sudah jalan lancar.
- Premiere Pro: Butuh minimal RAM 16 GB biar mulus.
6. Harga Lisensi

Selain fitur dan performa, harga lisensi juga jadi pertimbangan penting sebelum memilih software editing.
- Filmora Pro: ± Rp 500rb/tahun. Bisa tetap dipakai tanpa berlangganan, tapi ada watermark.
- Premiere Pro: ± Rp 3 jutaan/tahun, wajib berlangganan Creative Cloud.
7. Fitur Tambahan yang Menarik
Filmora makin menarik dengan fitur-fitur modern:
- AI Stabilization → video goyang langsung stabil.
- Auto Silence Detection → hapus bagian tanpa suara sekali klik.
- AI Music & Sound Effects → bikin musik otomatis.
- Smart Cut Out & Motion Tracking → masking cepat tanpa ribet.
- Template & Stock Media bawaan → langsung siap pakai.
Premiere Pro unggul karena:
- Plugin pihak ketiga super lengkap.
- Tutorial & resource melimpah di internet.
- Standar industri, mudah dipakai dalam kerja tim.
Filmora vs Premiere Pro – Mana yang Harus Dipilih?
Kalau kalian masih pemula, pakai laptop standar, dan butuh software editing yang gampang dipelajari serta terjangkau, jawabannya jelas Filmora.
Tapi kalau serius mau terjun ke dunia profesional, ingin fleksibilitas penuh, dan siap investasi waktu + biaya, Premiere Pro tetap jadi pilihan utama.
✅ Saran terbaik: mulai dengan Filmora, naik kelas ke Premiere kalau sudah butuh level profesional.
Download Filmora & Adobe Premiere Pro
Kalian bisa coba langsung kedua software ini lewat link berikut:
Version | Size | Update | Link Download |
v14.5 | ± 900 MB | 2025 | Download Wondershare Filmora Full Version |
v25.2 | ± 2.7 GB | 2025 | Download Adobe Premiere Pro Full Version |